Minggu, 20 Desember 2015

ALLAH SWT sang pemilik rencana dan aturan

Salah seorang raja menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang tukang kayu yang tidak jelas kesalahannya apa.

Berita tentang keputusan itu bocor kepada si tukang kayu sebelum pengumuman resmi keluar.

Akibatnya ia tidak bisa
memejamkan mata untuk tidur di malam itu.

Istrinya menasehati: "Tidurlah di malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Tuhan itu hanya satu, sementara pintu keluar dari
suatu masalah sangat banyak".

Kalimat yang menentramkan itu tepat masuk ke dalam hatinya, hingga ia bisa menenangkan diri, dan ia pun bisa tidur di malam itu. Dia baru terbangun di pagi hari ketika pintu rumahnya diketuk oleh beberapa orang prajurit.

Wajahnya langsung menjadi pucat. Dia melihat kepada istrinya dengan pandangan putus asa, menyesal, dan sedih karena telah mempercayai kata-katanya
semalam.

Dia membuka pintu dengan kedua tangan menggigil. Dia ulurkan tangannya ke arah pengawal supaya diikat.

Para pengawal yang datang itu berkata kepadanya penuh keheranan: "Raja sudah wafat, kami meminta kamu untuk membuatkan sebuah peti mati untuk baginda".
Waktu itu juga wajahnya berubah menjadi ceria. Kemudian ia melemparkan pandangan tanda mohon maaf ke arah istrinya.

Istrinya tersenyum sambil berkata:
"Tidurlah di malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Tuhan itu satu, sementara pintu keluar dari suatu masalah sangat banyak".

Karena itu kadangkala seorang hamba sampai letih karena berfikir, sementara Allah yang memiliki semua rencana dan
aturan.

Siapa yang merasa hebat karena jabatan, hendaklah ia mengingat Fir'aun.

Siapa yang merasa hebat karena harta, hendaklah ia mengingat Qarun.

Siapa yang merasa hebat karena
keturunan, hendaklah ia mengingat Abu Lahab.

Kehebatan, kekuasaan dan kemuliaan hanya milik Allah satu-satunya.

Dia berikan kepada siapa yang Dia
kehendaki, dan Dia cabut dari siapa yang Dia kehendaki juga.

Jangan hukum masa depanmu dengan kondisi hari ini, Allah Maha Kuasa merubahnya dalam waktu sekejap. Tugas kita hanya berusaha dan terus berdo'a.

By. Zulfi Akmal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar