Senin, 20 November 2017

Jadilah Ustad apapun profesimu

a : Bu, nanti cerita yaa

b : Cerita apa ?

a : itu..... *Tunjuk buku*

b : ohh... Ini bukunya tentang anak yang punya cita-cita mau jadi dokter, polisi, guru.. #sebenernya itu buku bukan tentang itu, tapi buku parenting, untuk orangtua, cuma diubah buat semangatin mereka 😂

Tiba-tiba ada pihak ketiga yang ikut gabung

c : Bu, aku cita-citanya mau jadi ustad.

b : #dalem hati, wihh jarang banget nih ada anak yang begini# kenapa mau jadi Ustad?

c : enak rajin solat....

Luar biasa yaa, mulia banget. ada anak yang keinginannya rajin solat kalau sudah besar👍 Mungkin maksudnya anak tadi dia ingin jadi anak yang soleh, rajin sholat, rajin ngaji, patuh sama orangtua supaya masuk surga, karena dari yang saya perhatiin dia anak  yang baik, sopan, dan yang buat saya tersentuh karena sikap baiknya adalah dia mudah sekali untuk bilang maaf dan terima kasih jika melakukan sesuatu.

Biasanya anak seusia dia harus diarahkan kapan harus berterima kasih, dan kapan harus meminta maaf.

Umumnya anak usia dia dalam tahap yang seperti itu, tahap yang terus diarahkan, distimulasi terus menerus agar menjadi prilaku baiknya dia.

Tapi si anak tadi yang mau jadi ustad, dia tidak seperti itu. Dia sudah ditahap dimana dia bisa menilai mana benar mana salah, kapan dia harus berterima kasih, kapan harus meminta tolong, dan kapan harus meminta maaf. Luar biasa bukan didikan orangtua dan gurunya, bukan saya 😂😂👏👏

~ Back to story ~

b : kenapa mau jadi ustad ?

c : enak rajin solat

b : kamu kalau mau rajin solat ngga harus jadi ustad. Misalnya kamu mau jadi polisi, boleh. Tapi jadi polisi yang baik, yang soleh, rajin solat, rajin ngaji, nurut sama orang tua, mengajak orang pada kebaikan. Nah itu baru polisi yang hebat👍👍

c : ohh gitu ya Bu

b : iyaa

c : oke deh.

Alhamdulillah,
~ Jadilah Ustad apapun profesimu ^^
..
@fitriamaliya_

Minggu, 19 November 2017

Lakukan hal baik sekecil apapun karena kelak akan menjadi teladan untuk mereka

A : 'kamu namanya siapa?'

B : 'Nurul'

A : 'ohh Nuyuy'

B : 'Nurul..' ngga terima dia

A : ' Nuyuy' dia cadel 😂😂

B : 'ihh kamu kaya adik aku aja manggil nya Nuyuy..'

~ ketewa bareng mereka :v ~

Hari selanjutnya itu panggilan Nuyuy jadi buat mainan yang lain, dan waktu lagi ngajar ngaji Ilham terus ada Nurul lagi nanya, tiba-tiba Ilham manggil Nurul..

C : 'Tuyuul..'

Me : 'ihh.... Kok manggilnya ngga sopan?'

C : hehe 'nyengir kuda dia 😂

Me : emang Ilham mau kalau Bu guru panggil tuyul?

C : 'geleng-geleng' ngga..

Me : terus sopan ngga itu panggil temennya begitu??

C : ngga

Me : yaudah minta maaf..

C : maaf ya Nurul...

~ selesai ngajarin Ilham ngaji ~

Me : ayoo Nuyuy ngaji .  'gantian saya yang ngajak bercanda😂

C : dihh kok Bu guru ngga sopan

Me : oh iya 😂 gantian juga saya yang nyengir kuda :v

C : minta maaf Bu guru

Me : maaf ya Nurul...

~ keeeuuutt ~

Ya begitulah, kadang saya yang jadi pengingat buat mereka, kadang juga mereka yang jadi pengingat buat saya, guru manusia juga, right?

Tak perlu merasa sungkan untuk meminta maaf depan anak, karena kelak itu yang akan jadi teladan untuk mereka.

Seolah-olah kita sedang memberi teladan :

'Nak, setinggi apapun posisimu kelak, jika bersalah maka mintalah maaf, tak perlu merasa malu ataupun sungkan karena posisimu tersebut.'
..
..
@fitriamaliya_
~ Menulis, semoga ada hikmah yang dapat dipetik. ~

Rabu, 15 November 2017

Kesepakatan untuk menghentikan kebiasaan buruk anak

'Al fath, Zaidan mulai hari ini dan seterusnya berhenti ngomong Elu Gua. Kalau Bu guru denger Al-Fath sama Zaidan ngomong ngga sopan lagi, dikasih lem mulutnya.'

Gatel banget ini telinga dari tadi denger mereka ngga sopan bicaranya 😔

'Di kasih Lem?????' 😱😱

'Iya'

'Allaahu Akbar' ini komentar anak sebelah yang udah sopan bicaranya😂

'Nanti ngga bisa ngomong dong bu, ngga bisa makan, minum, terus nanti ngomongnya susahh mmmmm'

'Iya, makannya yang sopan ngomongnya'

'Iya' jawab mereka kompak.

~ selesai ~

Mungkin untuk kalian yang sudah terlanjur baca akan mikir kok ngancem2 sihh?? Kan ngga baik buat anak.

Tenang... Itu bukan ancaman tapi kesepakatan antara Guru dan Anak.

Dan ini salah satu cara menghentikan kebiasaan buruk anak tanpa harus teriak2.

Kok bisa? Caranya? Iya itu tadi buat kesepakatan, nah dari kesepakatan itu akan ada reward/hadiah jika dia mematuhi kesepakatan yang telah dibuat, dan ada punishment/hukumah jika dia melanggar.

Dan hukumannya pun tidak yang menyakiti anak, misalnya anak suka nonton film kartun bisa dibuat untuk hukuman.

Contoh, kalau kamu masih ngga sopan nanti sore libur nonton film kartunnya.

Cara kesepakatan ini juga bisa melatih pola pikir anak, mereka akan belajar menganalisa.

Oke, kalau saya melakukan hal yang baik, maka saya akan menerima yang baik pula, tapi sebaliknya jika saya melakukan hal yang buruk maka saya akan menerima yang buruk pula.

Dan percayalah jika anak sudah diberi pilihan seperti itu mereka akan memilih menjadi baik, kenapa?

Karena memang seperti itu fitrah mereka, cenderung kepada kebaikan.

Wallahu 'alam | oh iya untuk informasi, cara ini dipake jika anak sudah tidak lagi mendengar perkataan kita, sulit sekali untuk diberitahu dengan kata-kata, maka silakan dipraktikkan.

Satu lagi, jika itu kebiasaan buruk maka harus dijelaskan kapan anak harus berhenti seperti contoh diatas tadi.

'Mulai besok dan seterusnya berhenti......' harus jelas waktunya👍 | semoga bermanfaat😊

@fitriamaliya_
~ Setiap kejadian memiliki pelajaran yang dapat diambil. ~

Rabu, 08 November 2017

Memperbaiki Diri ??!

Bulshit!

Usaha apa yang sudah kamu lakukan untuk memperbaiki diri?
Solat tepat pada waktunya?
Solat Sunnah yang mengiringi solat wajib?
Solat malam untuk meminta ampunan?
Puasa Sunnah untuk menutupi puasa wajib?
Shodaqoh tanpa batas??

Bohong!

Jika kamu mengatakan ingin memperbaiki diri tapi tidak ada satupun amal di atas yang kamu lakukan.
..
@fitriamaliya_

Jumat, 03 November 2017

Semua bergantung pada Habits!

'Aku tuh mau ikutan baca sebenarnya tapi belum bisa, jadi gimana dong...' ungkap seorang anak pada teman disebelahnya karena ia tidak dapat membaca doa seperti anak-anak yang lain

Jika sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan?

Anak yang tidak mengikuti sang guru saat sedang diajarkan?

Guru yang mengajar tapi mungkin tidak sesuai dengan cara belajar sang anak tadi?

Atau

Orangtua yang tidak berusaha untuk mengulang apa yang sudah diajarkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?

Entahlah, tapi yang pasti hasilnya akan jauh lebih baik jika ketiga unsur tadi dapat memainkan peranannya masing-masing.
.
@fitriamaliya_