Minggu, 20 Desember 2015

Adab ketika bersin ‹dalam Islam›

BERSIN DALAM PANDANGAN ISLAM

NABI SAW bersabda:
“Bersin itu dari Allah dan menguap itu dari syaithon. Jika salah seorang diantara kalian menguap, hendaknya dia menutup dengan tangannya. Jika ia mengatakan, “aah…” berarti syaithon sedang tertawa di dalam perutnya.

Sesungguhnya Allah menyukai perbuatan bersin dan membenci menguap.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, no. 2746; al-Hakim, IV/264; Ibnu Khuzaimah, no. 921 dan Ibnu Sunni dalam kitab‘Amalul Yaum wal Lailah,no. 2666. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Albani dalamShohiih al-Jaami’,no. 4009).

Dari hadits diatas, Bersin adalah suatu hal yang disukai Allah. Akan menjadi pahala bagi kita kalau kita memperhatikan adab-adab yang diajarkan oleh Nabi SAW saat kita bersin.

Berikut ini adalah adab yang diajarkan Nabi SAW ketika bersin:

1. Menutup mulut dan hidung dengan tangan atau baju/kain saat bersin.

Sekali lagi, benar-benar Nabi SAW adalah manusia cerdas. Dengan sedikitnya ilmu pengetahuan tentang mikroba, namun Beliau tau apa yang harus dilakukan ketika bersin. Saat kita bersin, kita mengeluarkan udara dengan kecepatan 250 km/jam, dan udara tersebut akan membawa ribuan bakteri penyakit yang keluar dari tubuh kita. Jika kita tidak menutup mulut dan hidung, maka bakteri yang keluar akan terhirup oleh orang-orang yang ada disekitar kita.

Simak hadits berikut:

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan,
“Tatkala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau meletakkan tangan atau bajunya ke mulut dan mengecilkan suaranya.”(Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5029; at-Tirmidzi, no. 2745 dan beliau menshohihkannya. Diriwayatkan pula oleh al-Hakim, IV/293, beliau menshohikannya dan disepakati oleh adz-Dzahabi).

2. Mengecilkan Suara ketika bersin

Hadits:
“Apabila salah seorang dari kalian bersin hendaklah ia meletakkan tangannya ke wajahnya dan mengecilkan suaranya.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim, IV/264 dan beliau menshohihkannya. Disepakati pula oleh adz-Dzahabi, dan al-Baihaqi dalamasy-Syu’ab,no. 9353. Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shohiih al-Jaami’,no. 685)

Mengapa demikian ? Karena suara yang kita hasilkan saat bersin akan mengganggu orang yang ada disekitar kita. Maka sudah selayaknya kita mengecilkan suara agar tidak mengganggu dan mengejutkan orang-orang di sekitar kita.

3. Memuji Allah ketika bersin.

Sudah jelas, kita harus bersyukur tatkala kita bersin. Karena dengan bersin kita mengeluarkan bakteri penyakit. Ada baiknya kita mengucap hamdalah. Nah, kalau yang bersin orang di dekat kita, setelah Ia mengucakan hamdalah, hendaklah kita menjawabnya dengan “Yarhamukallah” (Semoga Allah merahmatimu), kemudian hendaknya orang yag bersin tadi kembali membalas dengan ucapan “yahdikumulloh wa yushlihu baalakum” (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).

Hal ini tertera dalam hadits berikut:
“Jika salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan Alhamdulillah, jika ia mengatakannya maka hendaklah saudaranya atau temannya membalas: yarhamukalloh (semoga Allah merahmatimu). Dan jika temannya berkata yarhamukallah, maka ucapkanlah: yahdikumulloh wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).”(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhori, no. 6224 dari Abu Hurairahra dhiyallahu ‘anhu)

Eits, ada pengecualian nih! Jika orang tersebut bersin lebih dari tiga kali. Berarti Ia sedang sakit. Jadi kita tidak menjawab tahmidnya.
“Jika salah seorang dari kalian bersin, hendaklah orang yang ada di dekatnya mendo’akannya. Dan jika (ia bersin) lebih dari tiga kali berarti ia sakit. Janganlah kalian men-tasymit bersinnya setelah tiga kali.”(Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5034; Ibnus Sunni, no. 251; dan Ibnu ‘Asakir, 8/257. Hadits ini dinilai shohih oleh al-Albani dalamShohiih al-Jaami’,no. 684)

Ada pertanyaan, bagaimana jika yang bersin tidak mengucapkan hamdalah ? Jawabannya, kita tegur dengan cara halus contohnya kita bertanya kepada orang tersebut “Eh, kalo bersin harus mengucapkan apa hayo ?” nanti dia kan jawab
Atau kita yang mengucap hamdalah, nantinya Ia akan teringat harus berbuat apa

‘Abdullah bin al-Mubarak melihat orang lain bersin tapi tidak mengucapkan Alhamdulillah, maka beliau berkata kepadanya, “Apa yang seharusnya diucapkan seseorang jika ia bersin?” Orang itu mengatakan, “Alhamdulillah.” Maka Ibnul Mubarak menjawab, “Yarhamukalloh.”

4. Tidak Mengucapkan Tasymit (tidak mengucap yarhamukalloh) Terhadap Orang Kafir Yang Bersin Meskipun Ia Mengucapkan Alhamdulillah

Dahulu orang Yahudi sengaja bersin di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan harapan Nabi mengatakan, “yarhamukumulloh (semoga Allah merahmatimu)” tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan: “Yahdikumulloh wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” (Diriwayatkan oleh Abu Dawud, no. 5038 dan At-Tirmidzi, no. 2739. Imam at-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih).

demikian adab-adab bersin yang diajarkan Rosulullah SAW. Semoga kita dapat menjalankannya dengan istiqomah.. Aamiin Allaahumma Aamiin..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar