Sabtu, 08 Oktober 2016

Insiden motor untuk yang kedua kalinya

Tadi sepulang sekolah jatuh lagi, di hari yang sama, selasa. Dan untuk kedua kalinya 😞
.
Tapi kali ini diliat langsung sama kakak yang pedulinya hampir kaya bapak jadi merasa.. 'ahh pasti habis ini kepercayaannya berkurang dan khawatirnya bertambah.'
.
Bukan karena saya ngga bersyukur ada yang khawatir. Bukan. Tapi karena terkadang khawatir yang berlebih itu jadi membuat saya tertekan, terkekang. Itu..
.
Dan sampai rumah masih harus tanggung jawab sama yang punya motor, karena kakak yang lihat sama kakak yang punya motor itu dua orang yang berbeda.. hadehh bener-benee nyusahin ya saya 😢
.
Karena insiden kali ini ada saksi jadi mau ngga mau harus laporan sama yang punya motor. Beda sama insiden yang pertama, ngga ada orang rumah yang tau jadi sengaja ngga bilang, bukan karena takut kena marah, bukan. Tapi karena itu tadi, bisa-bisa ngga dipercaya lagi buat bawa motor sendiri. Protect banget kan.. Alhamdulillaah^^
.
Akhirnya mau ngga mau saya cerita kalau motornya tadi nabrak motor orang lain, dan yang di depan, ngga tau apa namanya sedikit belah..
.
'Siapa yang nabrak?' Tanya Abang
'Fitri, orang yang depan fitri kepleset jadi nabrak dia motornya..' jelas saya
'Terus ngga jatuh?' Tanya lagi
'Siapa? Fitri? Ngga, cuma motor depannya aja itu..'
.
Meskipun pertanyaannya simple dan tanpa ekspresi entah kenapa ngerasa seneng, karena itu berarti beliau lebih khawatir sama saya dari pada sama motornya.. hehe
.
seketika itu juga perasaan seneng, legaaa.. Alhamdulillaah 😊😊
.
Dan semoga ini insiden yang terakhir, dan semoga saya bisa lebih hati-hati lagi dalam mengemudi motor, tidak sombong. Aamiin ya Allah..
..
Alloohumma yaa Muqollibal quluubi tsabbit qolbii a'laa diinikh wa a'laa tho'atika..
..
Selasa, 4 okt 2016
..
By. @fitriamaliya_
Menulis, untuk memperbaiki diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar