DAKWAH, Beban atau Hiburan..???
☼ Cara Pandang Seseorang Menyikapi Suatu Perkara Berbanding Lurus Dengan Respon dan tindakanya.
SHOLAT :
☼ Sholat.... Jika Di Pandang Sebagai Beban, Di pastikan Tidak ada Ke-Nikmat Saat menjalankanya. (yang ada Rasa terburu2 ingin cepat selesai)
☼ Tiap Lantunan Bacaan Imam Terasa Berat untuk di dengarkan, Tiap Raka'at Berganti Terasa Lama Nan Waktu Berjalan.
☼ Tentu ini Berbeda dengan Rasulullah yang Memerintahkan Umatnya Untuk Shalat dengan
Tuma'ninah,
☼ Bahkan dalam Satu riwayat Ketika Beliau Sholat Bacaanya Tartil, (Jelas Huruf per Hurufnya).
☼ Bagi Rasul Sholat adalah "Hiburan" Bagi Kita Sholat itu "Beban".
☼ Bahkan Di Riwayat Yang Lain, Ketika Sedang Kelelahan Beliau Meminta Bilal Menghiburnya Dengan Sholat : Qum ya Bilal fa arihna bi al shalah.(Wahai bilal Hiburlah kami dengan Sholat)
☼ Kalau Kita Sekarang Hiburanya GAME, SINETRON, NGERUMPI, TIDUR.
JIHAD :
☼ JIHAD kata Rasulullah adalah Wisatanya bagi kaum muslimin, Bagi Kita JIHAD adalah HOROR Yang
Menakutkan (minjem istilah ust Felix).
☼ "Sesungguhnya Wisata umatku adalah jihad fi sabilillah {HR. Abu Dawud}
RESIKO DAKWAH SIAP DICEMOOH :
☼ Alih Alih Mendukung Dakwah, Tak Jarang Kita Memandang Sinis Dengan Orang2 Yang Menyeru Kepada
Al-Islam.
☼ Cemoohan semisal : Sok Alim Lah, Sok Cari-Cari perhatian Lah, Cari muka lah, sok Suci lah sering kita lontarkan sbg EJEKAN bagi mereka (para pendakwah)
☼ Dan Banyak Lagi Suudzon yang Terlontar dalam Hati.
"Halah cuma bisa Koar2, Sok Mengkritisi orang lain padahal Dia Sendiri Penuh dosa"
AYO MULAI DAKWAH :
☼ Padahal Kalau Menurut saya Cara Terbaik Memperbaiki diri adalah Dengan Memperbaiki Orang Lain.
( lho apa iya)
☼ Pertama Kita akan terpacu Untuk Lebih Tahu, Lebih Termotifasi Mencari Ilmu, Lebih Punya Habits Menyampaikan Ide dan Pendapat.
☼ Yang Kedua Ada Beban Psikologis Agar Kita Senantiasa Konsekwen dan Konsisten Dengan apa yang Kita sampaikan.
☼ Jadi Kita akan Relatif Aman dari Penyimpangan dan Berbuat Kesalahan Di banding Uzlah "menyendiri" Kontemplasi dalam memperbaiki diri
☼ So..... Do it, Jangan menunda-nunda dalam Beramal Sholeh.
☼ Jika Berdakwah Ukurannya Harus-lah Suci , tentu Hanya Para Malaikatlah yang Pantas Berdakwah.
☼ Jika Berdakwah Ukuranya Harus-lah Pandai, Tentu hanya gelar Profesor, Doktorlah, Syeick, Habib, Kyai, Ustadz Yang Pantas Berdakwah.
☼ Mari Bersihkan Hati Menikmati Indahnya Dakwah, Menjadikan Dakwah ini seolah-olah Kita Sedang "Berbulan madu" Dengan Allah.
#AllahuAkbar.
Repost by. Ust Fatih Karim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar